cerita pendek
Inilah perjalanan Berbi yang ketiga kalinya ke Tanah Air setelah tiga
tahun bermukim dan memperdalam pengetahuan di negeri Goethe itu.
Sebetulnya, Berbi merasa sayang juga dengan biaya yang dikeluarkan
orangtuanya guna membeli tiket pesawat terbang
Hamburg-Frankfurt-Jakarta-Frankfurt-Hamburg seharga 2.000 dollar AS
lebih. Namun, kalau sudah ada keinginan orangtuanya, biasanya biaya
menjadi tak relevan dipersoalkan.
Berawal dari sepucuk surat yang hinggap ke apartemennya beberapa hari yang lalu.
“Pulanglah segera begitu kamu menerima surat ini,” tulis ayah Berbi. “Ada hal penting yang hendak kubicarakan denganmu.”
Dalam surat tercatat dan pos udara itu juga disebutkan, “Ayah sudah
membayar tiketmu pulang pergi dengan Lufthansa. Kontak saja agen
Lufthansa di Moenckebergstrasse.”
Seperti biasa, ayah Berbi tak pernah menyebutkan hal penting apa.
Kalau disebutkan dalam surat, barangkali Berbi akan menimbang-nimbang
apakah ia akan pulang atau tidak. Jadi, ada kemungkinan ayah Berbi
sengaja tak menyebutkan apa hal penting itu. Bukan untuk membuat Berbi
penasaran, tetapi agar Berbi betul-betul pulang ke Jakarta. Agar Berbi
menyempatkan diri pulang ke Graha Taman, ke rumah orangtuanya.